Decentralized Finance (DeFi)
Dunia keuangan terdesentralisasi, atau DeFi, sangat penting bagi masa depan keuangan global, namun tetap menjadi topik yang kompleks dan sangat teknis. Pada artikel ini, kami akan menguraikan beberapa konsep dasar DeFi, termasuk smart contract, bursa terdesentralisasi (decentralized exchange), dan pasar uang (money market), sehingga siapa pun yang memiliki pemahaman tentang keuangan tradisional dapat memahaminya.
Untuk memahami DeFi, pertama-tama kita harus mengetahui tentang smart contract.
Saat ini, kontrak ditulis menggunakan istilah hukum dan dapat ditegakkan oleh hukum di negara tempat kontrak dibuat. Sebagai contoh, jika seseorang menyetor uang ke rekening bank, pengguna berharap bahwa jika bank mencuri uang mereka atau menolak untuk mengembalikannya, pemerintah akan terlibat dan menuntut bank tersebut.
Meskipun hal ini mungkin benar di banyak negara maju, tetapi telah banyak kasus yang dimana pemerintah menolak atau tidak dapat menegakkan ketentuan kontrak tersebut. Sebaliknya, smart contract ditulis murni dalam kode dan ditegakkan oleh logika. Hal ini dapat dipahami dengan baik sebagai pernyataan jika-maka (if-then/what-if).
Contohnya, jika Pengguna A mendepositokan uang di bank, maka dalam kurun waktu tiga bulan bank akan memberikan imbal hasil sebesar 5% kepada pengguna. Kontrak atau kondisi di atas dapat ditegakkan dengan kode di dalam smart contract yang disimpan dan dipublikasikan di blockchain, di mana nilainya dapat ditransfer secara otomastis dan mulus tanpa potensi penipuan. Smart contract memberikan dasar untuk semua aplikasi keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance) karena mereka mencegah penipuan dan memfasilitasi transaksi tanpa kepercayaan antara banyak pihak.
Salah satu aplikasi aplikasi keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance) yang paling mudah dipahami adalah bursa terdesentralisasi (Decentralized Exchange). Bursa tradisional atau platform perdagangan saham, bergantung pada entitas tepercaya atau di percaya untuk menyimpan dana dan mengeksekusi perdagangan. Ada juga entitas yang bertanggung jawab untuk menyediakan likuiditas untuk memastikan bahwa perdagangan dapat terjadi dengan sukses. Sebagai imbalan atas layanan ini, pengguna membayar biaya trading untuk setiap transaksi. Proses ini disederhanakan secara signifikan berkat smart contract.
Ambil contoh Uniswap, bursa terdesentralisasi (Decentralized Exchange) yang paling populer, sebagai contoh. Alih-alih entitas tepercaya atau di percaya yang menyediakan likuiditas dan mengambil untung biaya perdagangan, di Uniswap siapa pun dapat menyetor dua aset sebagai likuiditas (misal nya Bitcoin dan Ethereum) ke dalam Uniswap Smart Contract. Setiap kali seseorang memperdagangkan dua aset tersebut, mereka membayar biaya transaksi kepada pengguna lain yang menyediakan likuiditas atau disebut liquidity provider . Hal ini membuka peluang besar kepada siapa saja, hal ini sebelumnya hanya bisa di akses atau di lakukan oleh perusahaan keuangan besar.
Karena alasan tersebut, bursa terdesentralisasi (Decentralized Exchange) telah menjadi aplikasi DeFi yang paling populer dan membantu siapa pun, di mana pun di dunia, untuk menukarkan aset digital dan mendapatkan hasil dari dari likuiditas yang mereka sediakan untuk suatu pasangan perdagangan (Trading Fair).
Aplikasi DeFi populer lainnya adalah konsep pasar uang (money market). Sebagai contoh, platform pinjam meminjam terdesentralisasi seperti Aave atau Compound, memungkinkan pengguna untuk dapat meminjamkan mata uang kripto mereka dan mendapatkan suku bunga dari peminjam.
Pinjaman ini dijamin dengan agunan berlebih, yang berarti bahwa peminjam harus memberikan jaminan yang lebih besar dari jumlah yang mereka pinjam, misalnya $ 150 ETH untuk meminjam $ 100 USDC.
Bagi orang di luar industri blockchain dan cryptocurrency, hal ini mungkin tampak aneh mengingat sebagian besar pinjaman di dunia keuangan tradisional memiliki agunan yang rendah, tetapi sebenarnya pinjaman dengan agunan berlebih memiliki kelebihan seperti memungkinkan tidak ada nya kasus kredit macet.
Platform pinjam meminjam ini beroperasi berdasarkan suatu kondisi yang di tanamkan ke dalam smart contract, yang memungkinkan proses pinjam meminjam menjadi lebih efisien. Misal nya, pada platform pinjam meminjam konvensional di butuhkan proses verifikasi data diri bahkan proses survey. Platform pinjam meminjam menghilangkan proses itu, tetapi dapat di pastikan bahwa kedua belah pihak (pemberi pinjaman dan peminjam) tidak dapat menipu satu sama lain.
DeFi memiliki potensi untuk menciptakan efisiensi yang lebih besar dengan menghilangkan perantara dari interaksi keuangan. Di masa depan, mungkin saja semua interaksi keuangan terjadi di blockchain dan beroperasi berdasarkan suatu kondisi yang di tanamkan ke dalam smart contract.
Dengan DeFi, semua interaksi dan penyedia layanan keuangan dapat beroperasi selama 24 jam tanpa henti, dan ini adalah hal yang tidak bisa di lakukan oleh penyedia layanan keuangan tradisional. Defi juga memungkinkan layanan ke uangan dapat di akses oleh siapapun tanpa terbatasi oleh kondisi demografi dan sosial.
Sebagai contoh, dalam sistem keuangan tradisional, sangat tidak mungkin seseorang dengan ke warga negaraan Indonesia, tinggal di Indonesia untuk meminjam uang ke Bank yang ada di Australia. Dengan DeFi hal itu menjadi sangat mungkin. Dengan DeFi, siapapun di manapun dapat melakukan pinjaman ke Platform pinjam meminjam terdesentralisasi seperti Aave atau Compound yang telah di sebutkan di atas tadi, tanpa harus melewati proses verifikasi diri, survey atau sejenis nya.
Jika kamu tertarik menjadi kontributor di blog ini, silahkan untuk membuat akun melalui tautan berikut dan silahkan bagikan jika menurut kamu artikel ini informatif atau edukatif
Silahkan Klik Di Sini Untuk Membuat Akun.
Hubungi Kami Jika Kamu Memiliki Pertanyaan Atau Kendala. Klik Di Sini